Sebagai penjual suatu produk, pernahkah anda mengalami kejadian ketika ada produk anda laku, dan pembeli sudah mentransfer pembayaran sesuai harga produk dan ongkos kirimnya, tetapi ketika anda mengirimkan barang, ternyata ongkos kirimnya lebih besar daripada yang dibayar oleh pembeli? Maka kemungkinan anda terkena ongkos kirim berdasarkan berat volumetrik.
Misalnya, harga produk Rp. 10.000,- dengan berat produk 1kg, dan ketika di cek ongkos kirimnya di pengecekan ongkos kirim Rp. 17.000,-, sehingga pembeli mentransfer ke kita sebesar Rp. 27.000,-. Tetapi ketika kita kirim, ternyata ongkos kirimnya sebesar Rp. 34.000,- karena menurut ekspedisi berat produk kita adalah 2kg.
Jika sudah mengalami seperti itu, ada kemungkinan bahwa kita sebagai penjual akan mengalami kerugian, apalagi jika untung yang kita dapatkan tidak mampu menutupi kesalahan perhitungan ongkos kirim. Belajar dari pengalaman tersebut, maka tulisan ini dibuat. Secara garis besar tulisan dibawah ini berisi sbb :
Perlu diperhatikan bahwa jasa ekspedisi akan menggunakan berat yang terbesar antara berat sesungguhnya dan berat volumetrik, sehingga jika berat volumetrik anda lebih besar daripada berat sesungguhnya, maka jasa ekspedisi akan menggunakan berat volumetrik, tetapi jika berat sesungguhnya lebih besar daripada berat volumetrik, maka jasa ekspedisi akan menggunakan berat sesungguhnya sebagai dasar perhitungan ongkos kirim.
Ongkos kirim volumetrik adalah ongkos kirim yang dihitung berdasarkan berat volumetrik, jadi bukan berdasarkan berat barang sesungguhnya. Berat volumetrik adalah berat barang yang didapat dari konversi ukuran volume barang dengan rumus tertentu.
Berat volumetrik digunakan untuk mengakomodir biaya pengiriman yang lebih besar disebabkan karena volume barang yang besar.
Contoh ekstrimnya, jika anda mengirim kapas 1 truk dengan berat kapas keseluruhannya adalah 1 kg, maka jasa ekspedisi tidak akan mau kalau anda hanya membayar ongkos kirim untuk 1 kg.
Rumus untuk menghitung berat volumetrik adalah Panjang x Lebar x Tinggi kemasan anda dibagi 6000.
Rumus menghitung berat volumetrik
Misalkan produk anda memiliki berat 100gr, dengan dimensi ukuran panjang 10cm, lebar 10cm, dan tinggi 20cm, maka berat volumetrik produk anda adalah :
(10x10x20) : 6000 = 0.33 kg atau 330gr
Dari hasil diatas maka berat produk anda adalah 330gr. Namun sebaiknya anda membulatkan berat produk ke atas, untuk mengakomodir berat total setelah dipacking kardus dlsbnya karena berat tersebutlah yang akan dihitung oleh jasa pengiriman barang.
Sehingga, pada waktu anda menginput produk pada halaman input data produk, maka anda sebaiknya menuliskan berat produk adalah 400gr.
Jika, seandainya ongkos kirim per kg untuk ke alamat pembeli anda adalah Rp. 10.000,-/kg, maka ongkos kirimnya adalah
0,4kg x Rp. 10.000,- = Rp. 4.000,-.
Tetapi pada jasa ekspedisi, umumnya berat akan dibulatkan kilogram ke atas, sehingga ongkos kirim produk anda adalah Rp. 10.000,- Notes:
Sekarang kita telah mengetahui tentang cara menghitung berat volumetrik, semoga sedikit informasi tentang ongkos kirim volumetrik ini yang terkadang menjadi kesalahan penjual dalam memperhitungkan biaya yang harus dibayar oleh pembeli dapat kita hindari. Semoga bermanfaat.
[email protected]
Rp 117.500
Rp 15.000
Rp 165.000
Rp 20.000
Forum IKM Jatim Kota Batu